( Bermula iman ) Itu percaya hati seseorang serta mengaku putus di dalam hatinya akan sungguh segala perkara yang dibawa datang akan dia oleh Rasulullah Shallallaahu ‘alahi wa sallam daripada pekerjaan ugama yang diketahuikan dia dengan dharurah benar dengan tidak kena fikir dan bicara, bahkan tahu belaka tua dan muda akan bahawa perkara itu daripada pekerjaan ugama Islam .
Dan terbentuklah iman itu di atas enam asas atau enam tunjang yang dinamakan dia dengan rukun iman .
Yang pertama : Percayakan ( beriman ) Allah .
Maknanya mengaku putus di dalam hati seseorang dengan tentu sungguh Allah Ta‘ala itu Tuhan yang bershifat Ia dengan segala shifat-shifat Ketuhanan .
Maka jika seseorang itu tidak mengaku putus dengan sungguh begitu atau ia mengetahui jua dengan tidak mengaku, maka adalah ia tidak beriman dengan Allah Ta‘ala dan adalah ia orang yang kafir di sisi Allah Ta‘ala dan jikalau sembahyang, puasa sekalipun .
Yang keduanya : Percaya ( beriman ) akan Malaikat .
Maknanya mengaku putus di dalam hati seseorang akan bahawasanya Malaikat itu tentu sungguh ada dan ia setengah daripada makhluq Allah Ta‘ala
Yang ketiganya : Percaya ( beriman ) akan segala kitab .
Dengan makna mengaku putus seseorang di dalam hatinya dengan tentu sungguh ada segala kitab yang datang daripada Allah Ta‘ala seperti Al Quran dan Taurat dan lain-lainnya dan sungguh segala perkara-perkara yang disebut di dalamnya .
Yang keempatnya : Percaya ( beriman ) akan segala Rasul-Rasul Allah .
Dengan maknanya mengaku putus seseorang di dalam hatinya dengan tentu sungguh ada segala Rasul Allah Ta‘ala itu dan mengaku sungguh akan segala perkara yang mereka itu menyampaikan kepada ummatnya .
Yang kelimanya : Percaya ( beriman ) akan hari Qiyaamah .
Dengan maknanya mengaku putus seseorang di dalam hatinya dengan tentu sungguh ada hari Qiyaamah itu bila-bila masa jua akan datang berlakunya .
Yang keenamnya : Percaya ( beriman ) dengan qadha΄ dan qadar .
Dengan maknanya qadha itu penentuan yang telah menentu akan dia Allah Ta‘ala dengan iradat .
Dan makna qadar itu taqdir Allah Ta‘ala, maksudnya perbuatan yang telah perbuat akan dia oleh Allah Ta‘ala dengan qudratNya .
Maka percaya dengan qadha dan qadar itu maknanya mengaku putus di dalam hati seseorang dengan tentu sungguh akan bahawa segala perkara yang berlaku daripada baik dan jahat semuanya dengan kehendak Allah Ta‘ala dan dengan menjadi Ia akan dia .
Inilah enam perkara yang dinamakan dia rukun iman, maka barang siapa tidak percaya dengan maknanya, tidak mengaku sungguh segala perkara itu, maka adalah ia kafir, tidak dinamakan dia orang yang beriman . Firman Allah Ta‘ala
Ertinya : “ Dan barang siapa kafir ia, ya’ni tidak percaya dan tidak mengaku sungguh dengan Allah Ta‘ala dan dengan segala MalaikatNya dan dengan segala kitabNya dan sekelian RasulNya dan dengan hari akhir, ya’ni hari Qiyaamah, maka sesungguhnya sesat ia akan sebagai sesat yang jauh ” .
Q.S An Nisaa΄ : 136
Tiada ulasan:
Catat Ulasan